Tinggal bersama teman-teman yang telah menelepon sebuah desa kecil rumah selama beberapa tahun. Saya menemukan benar-benar ada dua sisi ke Bali. Pasir hitam Amed jauh berbeda dari apa yang umumnya dilihat pengunjung pada liburan rata-rata mereka ke Bali. Bagian utara Pulau sering diabaikan, dilewati atau bahkan tidak diketahui. Dengan getaran yang lebih tenang, kurang pariwisata dan berpotensi (dengan risiko terdengar menghakimi), koleksi wisatawan yang lebih santai Anda dapat mengunjungi surga Pulau ini dan melewatkan semua posisi terendah yang menjadi fokus perhatian media. Baca Lebih Lanjut pos yang luar biasa ini oleh Ria menawarkan pandangan yang dalam pada yang terbaik dari Pantai Bali. Tapi bagaimana dengan Selatan? Tujuan utama nah, ini semakin sulit.
Hampir sepanjang tahun, pantai-pantai yang masih alami ini menjadi tuan rumah bagi para peselancar yang bertengkar, matahari terbenam yang tidak akan pernah Anda lupakan dan bermil-mil dari pasir yang indah. Sisa tahun mereka menyambut 'Fenomena Alam' yang merupakan gelombang pasang sampah. Secara harfiah. Kata-kata itu, bukan milikku, didirikan pada tanda oleh Pemerintah. Pasti sulit mengendalikan semua kantong plastik alami dan barang-barang lain yang dikirim dewa ke pantai-pantai Kepulauan ini, saya kira, akan terbakar ke atmosfer. Pantai-pantai di Bali dapat menjadi indah, Sewa Denpasar 41 melewati Kuta, dan melarikan diri dari keramaian di sekitar Bukit untuk pengalaman yang lebih tenang, pergilah ke luar Seminyak untuk menemukan tempat kecil yang dikelilingi oleh kreatif. Tetapi pergilah ke sini di musim dingin dan mengharapkan kursi geladak, koktail, dan banyak omong kosong yang akan mendayung.
Fakta yang menyedihkan adalah rantai besar tidak membantu di sini. Pantai indah yang pernah saya kenal sekarang menjadi tempat sampah yang lengkap, berkat hotel bintang lima baru yang telah dibuka di sebelahnya. Apa pun yang Anda lakukan, jangan rencanakan liburan pantai yang sempurna ke Bali untuk Natal atau Anda akan kecewa, baca lebih lanjut tentang Bali di bulan Desember dari wisatawan lain. Di desa tempat saya tinggal, mereka punya masalah. Mereka telah membuang begitu banyak sampah di dalam hutan dan hutan di sekitar kita sehingga tidak layak untuk meraup semuanya menjadi tumpukan kecil dan membakarnya di sisi jalan. Jelas, Sewa Denpasar 32 menemukan solusi yang tepat agak terlalu banyak. Membakar hutan jelas merupakan ide terbaik. Jadi mereka melakukannya. Dan sampah itu hilang dengan kurangnya pendidikan, pemahaman, dan terkadang dukungan keuangan, bisakah kita benar-benar marah?
Indonesia (ya, ini masih merupakan negara yang sama) mungkin sedang berkembang dan dolar turis mungkin menghantam Bali tetapi masih merupakan 'negara dunia ketiga'. Apakah kita membantu masalah ini? Saya tidak yakin. Cara terbaik untuk membantu adalah memotong masalah di sumbernya. Gunakan lebih sedikit plastik saat Anda berada di sini, dapatkan botol air Anda diisi alih-alih beli yang baru dan katakan tidak pada tas pembawa, sedotan, dan segala sesuatu yang tidak dapat terurai secara hayati. Bali selalu dikenal dengan polisi dan rental mobil bali keamanannya yang unik. Ambillah seperti yang Anda inginkan, tetapi buku Hotel K yang berbicara tentang kehidupan di penjara Bali yang terkenal penuh dengan cerita (faktual?) Yang akan membuat semua orang bingung. Meskipun sedikit melaju di atas garis putih, 'Bule' (orang kulit putih) tetap hidup dan dengan mudah diakhiri dengan sedikit 'baik'. Jumlah orang yang saya lihat berkeliling tanpa helm (ilegal) dan kisah-kisah tragis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar